Jumat, 09 November 2012

INDOCOMTECH 2012



Pada tahun 2008, Steve Jobs dalam keynote speech-nya mengenalkan produk terbaru Apple, MacBook Air. Meskipun banyak kekurangan, Apple terus memperbarui teknologi. Berturut-turut, dari 2010 - 2012, Apple merilis MacBook Air dan MacBook Pro. Salah satu prouk Apple, MacBook Air 11 inchi telah dilengkapi prosesor Intel Core generasi tiga, multi-touch trackpad, layar terang, backlit keyboard, thunderbolt port, dual band WiFi, serta tipis, dan ringan. Untuk semua produk, Apple membanderol Rp 10 juta - Rp 22 jutaan.

Dan bisnis adalah kompetisi. Langkah Apple pun diikuti oleh produsen elektronik, terutama bagi mereka yang memroduksi notebook. Mereka berlomba-lomba menelurkan Ultrabook, sebuah notebook yang berkemampuan maksimal dengan desain "menyerupai" MacBook Air.

Dalam kegiatan Indocomtech 2012, yang berlangsung dari 31 Oktober - 4 November ini, di Jakarta Convention Center, banyak produk ultrabook yang dipajang sebagai produk unggulan dan terkini oleh masing-masing gerai.

Saat ini, HP menelurkan tujuh seri ultrabook HP Envy. Salah satunya HP Envy SpectreXT 13-2002TU 13.3". Selain untuk kegunaan office, produk ini dapat digunakan untuk grafis. Pasalnya ultrabook telah dilengkapi prosesor Intel Core i7 - 3517U generasi ketiga, 4GB RAM, 256GB SSD, Windows 7 Home Premium, Intel HD Graphics 4000an dan beratnya 1,39 kilogram. Untuk harga, HP membanderolnya Rp 13,299 juta dengan garansi satu tahun.

Jajaran ultrabook dari Toshiba, hadir seri Satellite dan Portege. Salah satu produk unggulan produsen asal Jepang ini adalah Toshiba Portage Z930 - 2022. Ultrabook yang memerlukan kocek Rp 15,995 juta dengan berat 1,12 kilogram dengan ketebalan 8,3 milimeter dan layar 13,3 inchi.

Spesifikasi ultrabook dilengkapi prosesor Intel Core i5 - 3317U, 2GB onboard dan 4GB DDR3 RAM, 128 GB SSD, 13.3 inchi WXGA HD backlight TFT display, Intel Graphics 4000, web camera 1.3 MP, serta baterai tahan sampai sembilan jam (ketika digunakan). Fitur Panel Open berguna saat ultrabook dalam keadaan sleep maupun off dapat langsung menyala ketika panel dibuka. Jadi pengguna tak memerlukan waktu lama menunggu loading atau boot.

Ultrabook milik Asus boleh dibilang paling tipis di kelasnya. Zenbook Prime mempunyai berat hanya 1,1 kilogram (alumunium) dengan ketebalan sembilan milimeter. Produk ini mempunyai fitur backlight keyboard, Instant On (ultrabook menyala dalam dua detik), dan isi ulang daya baterai via USB meski ultrabook dalam keadaan off. Selain itu, ultrabook dilengkapi perangkat "perang" Intel Core i7 - 3517U, Windows 7 Home Premium, Intel Graphics HD 4000, layar full HD 1920 x 1080 piksel (13.3 inchi dan 11.6 inchi), 4GB DDR3 dan 256 GB SSD, web camera, serta audio SonicMaster dari Bang & Olufsen ICEpower untuk kualitas suara memukau. Ultrabook tersebut dapat dibanderol sekitar Rp 16 juta.

Produk Dell yang beberapa bulan lalu dirilis, ultrabook Dell XPS 14. Produk ini seperti pendahulunya, Dell XPS 13, hanya saja kinerja XPS 14 lebih cepat. Yaitu dengan adanya prosesor Intel Core i7 3517U, layar 14 inchi HD dengan Gorila Glass, sehingga layar tahan scratch, 500 GB HDD dengan 32 GB SSD, NVidia GT 630 1GB DDR5, Windows 7 Home Premium, backlight keyboard, dan web camera 1.3 MP.Ultrabook yang digadang-gadang sebagai notebook tahan banting. Karena body rampingnya terbuat dari alumunium, jadi ultrabook ini lumayan berat dibandingkan merek lain. Berat 2 kilogram dengan ketebalan 22 milimeter, siapkan kocek Rp 17,450 juta, garansi dua tahun, untuk menebusnya.

Sony tak mau ketinggalan dalam memasarkan ultrabook. Dengan Vaio T13, Sony menawarkan ultrabook dengan harga lumayan terjangkau. T13 dilengkapi prosesor Intel Core i7 generasi ketiga (Ivy Bridge), dengan kapasitas penyimpanan 4GB RAM, 128 GB SSD, Windows 7 Home Premium, dan Intel HD 4000.

Meski demikian, gambar T13 dirasa kurang tajam karena HD hanya 1366 x 768 piksel. Dengan bahan aluminium, ultrabook ini memiliki layar 13 inchi, berat 1,6 kilogram, dan berat 17,8 milimeter. Fitur lain, terdapat touchpad yang lumayan luas, dan Rapid Wake + Eco yang memungkinkan ultrabook langsung dalam keadaan sleep (ketika ditutup) dan on ketika panel dibuka. T13 dibanderol Rp 11 juta. Dan masih banyak lagi Ultrabook keluaran produsen elektronik. Dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing, ultrabook dapat dijadikan alternatif ketika membeli notebook.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar